Perjalanan Kursus Ku di Pare (Pare Part I)
Whats up guys!
Setelah sekian lama hilang dari dunia bloggeran, kali ini gue bakal ngereview tempat-tempat les yang pernah gue jalani selama di Pare sesuai janji gue yang pernah gue tulis di blog sebelumnya. Mungkin ini bisa jadi bahan referensi kalian di waktu yang akan datang atau mungkin dalam waktu dekat kalau mau berkunjung ke Pare sekedar liburan sambil belajar bahasa inggris (wait, itu bukan liburan namanya :D) maupun memang niatan buat memperdalam bahasa Inggris di Pare ini.
Seperti yang gue bilang sebelumnya, lebih baik sebelum datang ke Pare kalian sudah buat planning fokus kalian ingin memperdalam di bagian mana. Ini sangat membantu kalian supaya setibanya di Pare tidak bingung dan gundah gulana lagi. Kalau gue pribadi, dari awal gue berangkat dan sampe disini gue udah buat fokus kemana. Gue putusin buat ambil TOEFL dan Speaking dan gue jatuhkan pilihan buat ambil di OXFORD ILA, The Daffodils, ELFAST.
1. OXFORD ILA
Beralamat di Jl.Kemuning, awalnya gue tau tempat ini dari teman se kelas gue di kuliahan yang udah duluan ke Pare, jadi dia ngerekomendasiin tempat ini kalau mau ambil TOEFL. Karena posisinya saat itu gue belum tiba di Pare, akhirnya gue putusin buat didaftarin di OXFORD. Singkat cerita, setiba periode 25 April itu adalah hari pertama gue kursus disini dan langsung berada di tingkat Intermediate 1. Kalau di Oxford kelasnya dibagi sesuai tingkatan mulai dari Basic, Intermediate 1, Intermediate 2, Advanced 1 dan Advanced 2 dengan harga Rp.250.000/tingkatnya. Di kelas pertama, gue bertemu dengan teman-teman dari penjuru Indonesia dengan misi yang sama supaya bisa TOEFLnya meningkat. Gue nyaman di kelas ini, Intermediate 1B. Dipertemukan dengan tutor bernama Ms.Ifa yang ramah dan kocaknya kebangetan tapi serius kalau udah belajar. Soal ilmu gausa diragukan, dia kasih trik-trik menjawab soal TOEFL di section 2 yang dia bilang "sebenarnya inti dari TOEFL ada di kelas Intermediate 1, sisanya di Intermediate 2 dan Advanced. Hari-hari kami lewati bersama sampai pada akhirnya ujian final tiba dan Puji Tuhan skor di section 2 gue naik 530. Btw, kalau di Oxford awal masuk pertama kali diadakan pre-test semua section supaya tau nilai awal sebelum les dan setelah berakhirnya les durasi 2 minggu. Meski 2 minggu, bukan berarti ilmunya bakalan ga dapat. Salah besar. Walau hanya 2 minggu banyak ilmu yang didapat. Setiap hari bakalan disuguhin soal-soal TOEFL section 2 supaya terbiasa dengan soal-soal TOEFL. Gue nyaman di tempat ini, ga cukup buat ku 2 minggu untuk les disini. Setelah Intermediate 1 selesai, gue lanjut di Intermediate 2. Disini bakal dibahas tentang CLAUSE (terlihat mudah, tapi kalau didalami bisa pusing). Di kelas ini gue rasain mumet, entah karena kelasnya ga asik kayak waktu gue di Intermediate 1. Bisa dibilang ga friendly sih orang-orang di dalamnya, tapi masa bodolah ya kan intinya gue kesini belajar dan hanya beberapa teman gue dari Intermediate 1 yang lanjut ke Intermediate 2. Setelah itu, ga terasa 2 minggu berlalu gue tetap putusin lanjut ke kelas Advanced 1 yang katanya setiap hari bakal disuguhin soal-soal TOEFL 2-3x dalam sehari dan ngambil kelas Listening dan Reading bersama Ms.Ratih berhubung gue masih bermasalah dibagian listeningnya. Kalau di kelas Advanced 1, minggu pertama setiap hari scoring section 2, lalu di minggu kedua setiap hari scoring FULL SECTION. Materi jarang ditemukan di kelas ini, kalau pun belajar materi itu pun karena mengingatkan topik yang mungkin kita lupa di kelas sebelumnya. Sama seperti di Intermediate 1, gue nyaman di kelas ini, diajarin langsung dengan foundernya Mr.Haris dan kadang diganti dengan Ms.Yunita. Kelas ini kocak semua orangnya. Grup WA ga pernah sepi, sampai udah kayak ngerasa keluarga. Biasanya anak Oxford kalau ujian finalnya di tempat les tapi kalau kami di tempat makan yang ada pemancingannya sambil buka puasa bersama. Ahh, aku rindu mereka. Overall tempat ini buat gue rindu. Orangnya, cara belajarnya, tutor-tutornya.
Selamat malam, mau nanya nih mba. Kira2 untuk program reading dan listening di Oxford cocoknya diambil waktu level berapa ya ? Berhubung TOEFL masih kurang bngt. Makasi..
BalasHapus